aku mencintaimu wahai ibu... maafkan aku...
Bismillaah...
malam yang larut... belum menyurutkanku untuk berbagi kisah kepada setiap jiwa yang ingin memahkotakan hati...
... teringat akan sebuah kisah sahabatku semasa kecil...
kala itu ia masih duduk dibangku sekolah kelas lima.
...ia memiliki beberapa orang kakak dan dua orang adik yang usianya terpaut jauh darinya.
Tidak berbeda jauh dengan teman-teman seusianya... selepas sekolah ia bermain dengan teman-teman di lingkungan tempat ia tinggal, dan baru pulang dari bermain sebelum ayahnya pulang dari bekerja... karena ia takut dimarahi sang ayah. ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang kadang, banyak pekerjaan yang terlewatkan karena repotnya sang ibu dalam mengurus setiap keperluan dan kebutuhan anak-anaknya. Adiknya yang paling kecil baru berusia 1 tahun 5 bulan.
Suatu hari, selepas pulang sekolah... beberapa teman datang kerumahnya dan hendak mengajaknya bermain.
... dan ia pun pamit kepada sang ibu untuk bermain, " Bu aku mau main dulu sama teman-teman... ", begitu ujarnya. Akan tetapi ibunya sedang repot memasak. Ketika hendak keluar bersama teman-temannya, sang ibu memanggilnya, dan menyuruhnya untuk membantu sang ibu ketimbang bermain.
" kak, tolong belikan ibu bawang merah 1000 rupiah di warung dekat ujung jalan, juga ketumbar 500 rupiah, merica 500 rupiah, sama kecap 2 sachet yang harganya 150 an,,, jadi semuanya 2300, setelah itu ajak main adikmu sampai adikmu tidur ya ", ucap sang ibu. Walaupun dengan perasaan agak kesal karena hari itu ia tidak dapat bermain dengan teman- temannya, ia tetap menuruti perintah ibunya.
Dengan menggenggam catatan yang diberikan sang ibu kepadanya, ia pun berlalu menuju warung yang letaknya memang agak jauh dari rumahnya.Dan tak berselang lama ia pun tiba dirumah dengan semua pesanan ibunya. " Nih bu, semuanya lengkap,,", ujarnya. Kemudian ia pun mengajak main adiknya yang masih berusia kurang dari dua tahun hingga adiknya tertidur.
Selepas itu, ia mendatangi ibunya yang baru selesai memasak dan berkata kepada sang ibu " bu... untuk bawang merah yang tadi aku beli, aku minta 100 rupiah.. untuk ketumbar dan merica 50 rupiah, trus untuk kecap juga 50 rupiah. untuk perjalanan ke warung sama jaga adik 100 rupiah aja,, jadi semuanya 300 rupiah ya bu". ( sambil menjumlahkannya di sebuah kertas )
Ibunya tersenyum... sambil melihat hasil catatannya dan membelai putranya , kemudian ibu berkata
Wahai putraku yang baik...
untuk mengandungmu sembilan bulan... ibu ikhlas
untuk melahirkanmu dengan mempertaruhkan nyawa ibu... ibu juga ikhlas
untuk ASI yang ibu berikan... ibu ikhlas
untuk menggantikan popokmu juga memandikanmu waktu kecil, ibu juga ikhlas...
untuk membesarkanmu dan menyekolahkanmu...ibu ikhlas ; dan
untuk semuanya ibu ikhlas wahai putraku..
Tampaklah air mata dari putranya, kemudian dipeluknya sang ibu dengan isak tangis...
Wahai ibu... cintamu telah melebihi catatanku...
aku mencintaimu wahai ibu... maafkan aku
tak akan pernah sebanding apa yang telah ibu beri atasku
maafkan ketidaktahuanku akan semua pengorbananmu wahai ibuku...
( Yaa Allah Yaa Robb... Muliakanlah ia dengan cinta-Mu )
malam yang larut... belum menyurutkanku untuk berbagi kisah kepada setiap jiwa yang ingin memahkotakan hati...
... teringat akan sebuah kisah sahabatku semasa kecil...
kala itu ia masih duduk dibangku sekolah kelas lima.
...ia memiliki beberapa orang kakak dan dua orang adik yang usianya terpaut jauh darinya.
Tidak berbeda jauh dengan teman-teman seusianya... selepas sekolah ia bermain dengan teman-teman di lingkungan tempat ia tinggal, dan baru pulang dari bermain sebelum ayahnya pulang dari bekerja... karena ia takut dimarahi sang ayah. ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang kadang, banyak pekerjaan yang terlewatkan karena repotnya sang ibu dalam mengurus setiap keperluan dan kebutuhan anak-anaknya. Adiknya yang paling kecil baru berusia 1 tahun 5 bulan.
Suatu hari, selepas pulang sekolah... beberapa teman datang kerumahnya dan hendak mengajaknya bermain.
... dan ia pun pamit kepada sang ibu untuk bermain, " Bu aku mau main dulu sama teman-teman... ", begitu ujarnya. Akan tetapi ibunya sedang repot memasak. Ketika hendak keluar bersama teman-temannya, sang ibu memanggilnya, dan menyuruhnya untuk membantu sang ibu ketimbang bermain.
" kak, tolong belikan ibu bawang merah 1000 rupiah di warung dekat ujung jalan, juga ketumbar 500 rupiah, merica 500 rupiah, sama kecap 2 sachet yang harganya 150 an,,, jadi semuanya 2300, setelah itu ajak main adikmu sampai adikmu tidur ya ", ucap sang ibu. Walaupun dengan perasaan agak kesal karena hari itu ia tidak dapat bermain dengan teman- temannya, ia tetap menuruti perintah ibunya.
Dengan menggenggam catatan yang diberikan sang ibu kepadanya, ia pun berlalu menuju warung yang letaknya memang agak jauh dari rumahnya.Dan tak berselang lama ia pun tiba dirumah dengan semua pesanan ibunya. " Nih bu, semuanya lengkap,,", ujarnya. Kemudian ia pun mengajak main adiknya yang masih berusia kurang dari dua tahun hingga adiknya tertidur.
Selepas itu, ia mendatangi ibunya yang baru selesai memasak dan berkata kepada sang ibu " bu... untuk bawang merah yang tadi aku beli, aku minta 100 rupiah.. untuk ketumbar dan merica 50 rupiah, trus untuk kecap juga 50 rupiah. untuk perjalanan ke warung sama jaga adik 100 rupiah aja,, jadi semuanya 300 rupiah ya bu". ( sambil menjumlahkannya di sebuah kertas )
Ibunya tersenyum... sambil melihat hasil catatannya dan membelai putranya , kemudian ibu berkata
Wahai putraku yang baik...
untuk mengandungmu sembilan bulan... ibu ikhlas
untuk melahirkanmu dengan mempertaruhkan nyawa ibu... ibu juga ikhlas
untuk ASI yang ibu berikan... ibu ikhlas
untuk menggantikan popokmu juga memandikanmu waktu kecil, ibu juga ikhlas...
untuk membesarkanmu dan menyekolahkanmu...ibu ikhlas ; dan
untuk semuanya ibu ikhlas wahai putraku..
Tampaklah air mata dari putranya, kemudian dipeluknya sang ibu dengan isak tangis...
Wahai ibu... cintamu telah melebihi catatanku...
aku mencintaimu wahai ibu... maafkan aku
tak akan pernah sebanding apa yang telah ibu beri atasku
maafkan ketidaktahuanku akan semua pengorbananmu wahai ibuku...
( Yaa Allah Yaa Robb... Muliakanlah ia dengan cinta-Mu )
Komentar
Posting Komentar